1. Know your passion
Seorang Romi Satrio Wahono yang rajin bercerita dan menulis tentang IT, tentunya akan dicap oleh pembacanya sebagai pakar IT. Begitu pula dengan Nukman Luthfie, minat dan tulisan-tulisannya dalam dunia internet marketing sudah
membuat ia dijuluki sebagai seorang pakar e-marketing. Hari ini kita
semua sepakat bahwa mereka adalah ahli/pakar, tapi bisakah mereka
menjadi ahli tanpa sebuah hasrat?
Nah sekarang giliran Anda. Apa minat Anda sebenarnya? Bila Anda sangat berminat (passionate)
dalam dunia web desain maka tulis dan terbitkanlah karya-karya Anda
yang berkenaan dengan desain. Boleh tentang Photoshop, WordPress Theme,
trik pembuatan logo, tips negosiasi dengan calon pelanggan, eksekusi
pemilihan warna & font, dst.
Bila Anda hobi bonsai dan ingin dikenal
sebagai pakar bonsai, maka jangan tunggu lama-lama. Bersegeralah untuk
mem-publish contoh bonsai garapan tangan Anda. Lengkapi dengan detil
bonsai sekaligus cerita bagaimana usaha Anda untuk mewujudkan keindahan
bonsai tersebut.
Bila sudah paham dengan apa yang Anda inginkan, sekarang simaklah poin berikutnya.
2. Konsisten
Roma tidak dibangun dalam tempo satu malam. Apalagi Mekkah!
Baik RSW maupun Nukman Luthfie tentunya tidak menjadi seorang pakar
dalam waktu satu hari bukan? Selain gairah, Anda juga harus punya
konsistensi alias istiqomah. Ketika memutuskan untuk menjadikan blog
sebagai salah satu medium pembentuk personal branding, konsistensi dalam
menulis dan meng-update adalah sesuatu yang vital. Dengan konsistensi,
kesetiaan pembaca lama insyaallah akan tetap terjaga, sementara minat
pengunjung baru terhadap blog Anda pun akan terus terhimpun.
Di samping manusia, robot atau crawler milik Google dan
mesin pencari lain pun akan tambah bersemangat untuk meletakkan Anda di
posisi terhormat dalam hasil pencariannya. Sudah jamak diketahui bahwa
Google, dkk. lebih menyenangi situs-situs atau blog-blog yang sering
diperbaharui ketimbang yang “statis” (baca: gitu-gitu doang sepanjang
zaman).
Mengabaikan poin kedua ini dapat menyebabkan blog Anda berubah menjadi “trash” di blogosphere. Don’t let this happened to antum!
3. Jujur
Di dunia ini, mungkin jujur adalah salah satu sifat atau watak yang
sangat sukar untuk dikuasai dan dijaga. Tapi tahukah Anda, meski
(mungkin) kita sendiri terkadang tidak jujur, tapi kita semua ternyata
sangat senang dengan orang yang jujur. Begitu pula di dunia maya. Para
pembaca-pembaca blog ternyata adalah orang yang cenderung menikmati
cerita-cerita jujur dari tulisan blogger yang dibacanya. Anda tidak
percaya?
Well, to make you believe me, saya akan mengajak Anda semua ke negeri
paman Sam (walau hanya via internet). Di sana ada seorang pengusaha
bernama Neil Patel yang punya blog teramat bagus, QuickSprout. Salah satu tulisannya, “My Million Dollar Mistake”
adalah salah satu contoh curahan hati Neil terkait kegagalan-kegagalan
besarnya. Di dalam tulisan ini dia mengaku bahwa betapa keserakahan
telah membuatnya terlalu percaya diri dalam bertindak sehingga membuat
dirinya sendiri jatuh pada akhirnya.
Sampai sejauh ini, sudah ada 235 komentar yang merubungi tulisan ini. Dan saya harap Anda tidak keberatan untuk menuju ke TKP barang sejenak.
4. Personal
Salah satu pembeda blog dengan situs adalah karakter tulisan yang ada
di dalamnya. Di dalam situs, penulis-penulisnya cenderung terlalu
formal. Mereka berbicara seolah-olah tidak ada manusia yang berinteraksi
dengan karya mereka. Tapi di blog tidak begitu. Umumnya tulisan-tulisan
di blog cenderung atraktif, tidak kaku, akrab, tapi tetap cerdas!
Coba simak cerita RSW ketika beliau berusaha untuk menjawab pertanyaan lugu
dari Taufik, seorang mahasiswa IT semester akhir dari Universitas
Swasta di Jakarta yang ternyata tidak mahir coding (hihihi.. jadi malu
sendiri).
Mas Romi, saya mahasiswa jurusan teknik informatika, semester
akhir dengan peminatan software engineering. Karena saya lemah di
coding, kira-kira nanti kesulitan ga ya untuk mengerjakan tugas akhir?
(Taufik, Universitas Swasta di Jakarta)
Coba simak baik-baik jawaban beliau:
Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, segera lakukan taubat dan
perbanyak istighfar, Jurusan teknik informatika semester akhir,
peminatan software engineering pula, ga bisa coding? Selama ini kemana
aja om?
Hehehe … Kemana aja om? Swear, saya sendiri yang membaca
tulisan ini jadi langsung tertawa sendiri. Tampaknya kita semua akan
kesulitan untuk menemukan tulisan-tulisan renyah begini di situs-situs
yang formal.
Bagaimana dengan Anda? Membangun personal branding dengan blog
ternyata seru dan menyenangkan bukan? Sudah terkenal, dapat teman, dapat
uang, dapat pahala lagi (insyaallah kalau ikhlas). Kalau begitu tunggu
apalagi. Segera ngeblog sekarang. Mumpung Matahari masih terbit di timur
lho.
*)Sumber: http://pengusahamuslim.com/baca/artikel/1175/4-tips-fundamental-menjadikan-blog-sebagai-tool-pembentuk-personal-branding?utm_source=twitterfeed&utm_medium=facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar